Ratusan Rumah di Tapsel Terendam Banjir, Warga Mengungsi
jpnn.com, TAPSEL - Sejumlah daerah di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumut, dilanda banjir dalam beberapa bulan belakangan ini.
Bahkan, hingga Rabu (29/11), sebanyak 175 rumah terendam akibat hujan turun terus menerus.
Mirisnya, pemerintah sepertinya tidak ambil pusing. Apalagi lokasi terjadinya banjir diketahui di daerah yang sudah sering, namun bertahun-tahun belum ada solusi.
Seperti di Desa Simarlelan, Kecamatan Muara Batangtoru, Tapsel, akibat hujan menyebabkan aliran Sungai Garoga dan air laut yang berada dekat dengan lokasi desa tersebut meluap, dan mengakibatkan pemukiman dan areal pekebunan warga terendam.
“Iya, di (Desa) Simarlelan banjir lagi akibat luapan air laut ke Sungai Garoga,” ungkap Camat Muara Batang Toru Erwanta Siaga Hasibuan.
Hanya saja, mantan Sekcam ini enggan merincikan berapa jumlah KK dan luas lahan yang terkena banjir. Padahal, kejadian banjir di desa tersebut bukan kali pertama dan sudah sering terjadi. Kondisi ini berdampak besar bagi masyarakat.
“Nanti saya hubungi (kembali),” jawabnya dan saat dihubungi kembali tidak kunjung merespon, Rabu (29/11).
Kondisi serupa juga terjadi di Dusun Sibarabara Desa Simataniari, Angkola Sangkunur. Di daerah yang juga menjadi ‘langganan’ banjir ini, dikabarkan sedikitnya 150 KK terdampak, dua sekolah dan satu rumah ibadah terendam.
“Ketinggian air lebih dari 50 centimeter. Banjir disebabkan luapan Sungai Sangkunur dan Sungai Batangtoru yang hampir setiap musim hujan, warga disini selalu menjadi korban,” ungkap B Ritonga (37) warga sekitar yang menilai tidak ada kebijakan pemerintah setempat mengenai masalah yang terus menjadi ‘momok’ bagi banyak warga itu.