Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir
jpnn.com - BORONG – Ratusan rumah warga di Desa Satar Padut dan Satar Kampas Kecamatan Lamba Leda, Minggu (31/1) terendam banjir, menyusul hujan deras yang menyebabkan meluapnya kali Wae Laing.
Kali tidak mampu menampung air hujan yang relatif cukup deras selama sembilan jam, yakni sejak Sabtu (30/1) sekira pukul 22.00 Wita hingga Minggu (31/1) sekira pukul 06.00 Wita. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun menyebabkan genangan air masuk pemukiman warga mencapai ketinggian 60 sentimeter.
Pantauan Timor Express (Grup JPNN), Minggu (31/1) sekira pukul 11.00 Wita, wilayah itu masih diguyur hujan gerimis. Terlihat juga ratusan rumah warga di dua desa itu masih terendam banjir.
Seperti di Kampung Kukung Desa Satar Padut, air masih menggenangi rumah dan pemukiman warga. Hal yang sama terjadi di Kampung Dampek, Kampung Maki dan Kampung Waso Ronting Desa Satar Kampas. Selain air merendam rumah warga, juga banjir yang ada merendam sejumlah fasilitas umum seperti Puskesmas Dampek, kompleks Gereja Paroki Dampek, SDK Dampek, Masjid Dampek, TK, kantor desa dan Polsek Dampek.
Selain itu, sejumlah tanaman pertanian seperti bawang, jagung dan padi juga ikut terendam banjir. Akses jalan yang ada didalam wilayah itu pun ikut terendam banjir.
Warga Desa Satar Padut Frans Fresen kepada Timor Express mengatakan, banjir yang terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah itu sejak Sabtu hingga Minggu. Sementara, air sudah mulai merendam rumah dan pemukiman sekira pukul 02.00 Wita dengan ketinggian sekira 10-15 sentimeter. Sejak semalam, warga tidak bisa tidur karena perlahan air masuk ke rumah.
“Sejak dini hari air sudah perlahan menggenangi rumah warga, tapi ketinggian sekira 10-15 sentimeter. Tapi sejak pukul 06.00 Wita, ketinggian air bertambah akibat lupan kali Wae Laing semakin besar," ungkap Frans.
Dikatakan, hujan lebat di daerah pegunungan yang membuat kali Wae Laing jadi banjir. Akibatnya, meluap ke rumah dan pemukiman warga serta merendam tanaman pertanian di areal persawahan Dampek. Warga belum mengungsi ke daerah yang aman, tapi semua barang-barang penting telah dikemas untuk siap mengungsi jika terjadi hujan dan banjir susulan.