Nathan Woods mengatakan dirinya tidak hanya kehilangan ribuan lebah, tapi dia juga harus menghancurkan madu dan bingkai-bingkai di dalam sarang yang disemprot.
"Kami akan membawa semua sarangnya ke rumah, menumpahkan seluruh bingkainya dan membakarnya, bersama dengan semua madu di dalamnya karena kami tidak dapat menggunakannya," katanya.
"Kotak-kotaknya bisa kami selamatkan, kami bisa mencuci mereka, mensterilkan dan mengecatnya kembali, tapi bahan-bahan di dalamnya sama sekali tidak bisa diselamatkan.”
"Untuk meminta seseorang datang dan melakukan ini pada 120 sarang, akan memakan waktu cukup lama untuk mengembalikan sarang itu dan biayanya cukup besar."
Nathan Woods tidak habis pikir memahami alasan mengapa seseorang membunuh ribuan lebah.
"Satu-satunya alasan yang bisa saya pahami adalah ini perbuatan vandalisme. Saya rasa, seseorang mengira perbuatan ini lucu,” katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News