Ratusan Titik Karhutla Tersebar dari Sumatera Hingga Papua
jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masing terjadi di berbagai provinsi. Hingga Minggu (6/8), tercatat 282 hot spot (titik panas) tersebar dari Sumatera hingga Papua.
Pantauan satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog modis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pagi tadi mendeteksi 150 hot spot di Kalimantan Barat. Rinciannya adalah 109 titik kategori sedang dan 41 lainnya kategori tinggi dengan tingkat kepercayaan lebih 80 persen.
Jumlah hot spot ini jauh lebih banyak daripada daerah lainnya. Secara nasional, 282 titik panas tersebar di Papua (7 titik), NTT (12 titik), Kalimantan Barat (150 titik), Lampung (9 titik), Jawa Timur (5 titik), Jawa Tengah (6 titik), Jawa Barat (5 titik, Papua Barat (2 titik), NTB (3 titik), Bangka Belitung (11 titik).
Kemudian di Kepri ada 4 titik, Maluku (2 titik), Sulawesi Tengah (1 titik), Gorontalo (1 titik), Sumatera Selatan (23 titik), Kalimantan Tengah (1 titik), Riau (16 titik), Sumatera Utara (9 titik), Jambi (2 titik), Sumatera Barat (2 titik), Sulawesi Selatan (18 titik) dan Maluku Utara (1 titik).
"Di lapangan jumlah hot spot ini kemungkinan lebih banyak, karena adanya daerah-daerah yang tidak terlintasi satelit saat ada kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Hingga saat ini 5 provinsi telah menetapkan status siaga darurat karhutla. Yakni Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Sutopo menjelaskan, mayoritas hot spot berada di lahan perkebunan swasta, masyarakat dan taman nasional. Bahkan dari data yang ada, plotting titik panas pada 2015, 2016 dan 2017 menunjukkan lokasi karhutla selalu berulang setiap tahun.
Salah satunya di di Taman Nasional Tesso Nilo, OKI, daerah perbatasan antara Riau dan Jambi, dan beberapa daerah lainnya. Ada juga daerah-daerah yang baru yang sebelumnya tidak terbakar.