Ratusan Titik Karhutla Tersebar dari Sumatera Hingga Papua
Sedangkan di daerah-daerah yang terdapat banyak Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Desa Tangguh Bencana menunjukkan jumlah hot spot selama 2017 memang sedikit. Sebaliknya pada daerah-daerah yang sedikit MPA dan Desa Tangguh Bencana, jumlah hot spot memang banyak.
"Ini menunjukkan daerah-daerah yang kurang pengawasannya adalah daerah yang banyak dibakar. Daerah yang dibakar umumnya sulit diakses dan jauh dari permukiman, sehingga ketika terbakar sulit dipadamkan," ucap dia.
Penanganan karhutla juga masih terus dilakukan oleh satgas terpadu dari TNI, Polri, BNPB, KLHK, BPPT, Manggala Agni, BPBD, Dinas Damkar, SKPD, Masyarakat Peduli Api. Petugas dari perusahaan perkebunan juga memberikan bantuan pemadaman. BNPB sendiri mengerahkan 18 helikopter pemboman air.
Untuk Riau, satgas darat dan satgas udara memadamkan api seluas 14 hektar di Desa Penyagun, Kecamatan Batang Gangsal, Indragiri Hulu. Kemudian 20 hektar yang berlangsung selama enam hari di Desa Alim 2, Kecamatan Batang Cenaku.
Selanjutnya adalah aahan seluas 10 hektar di Dusun Tanjung Pal, Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit di Kabupaten Siak. Tercatat, luas hutan dan lahan terbakar di Riau sejak 14 Januari hingga 5 Agustus 2017 sekitar 882,22 hektare.
"Potensi kebakaran hutan dan lahan akan terus meningkat, karena puncak kemarau diprediksi pada September mendatang," tambah dia.(fat/boy/jpnn)