RD Sebut Sriwijaya FC Masih Butuh Targetman
jpnn.com, PALEMBANG - Tim kebanggaan Sumatera Selatan, Sriwijaya FC seperti kehabisan pemain depan. Ya, pada pertandingan semifinal leg kedua Piala Presiden 2018, klub berjuluk Laskar Wong Kito menjajal Hamka Hamzah sebagai targetman.
Awal laga hadapi Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, (14/2), Hamka Hamzah memang bertugas sebagai libero.
Namun saat klub kebanggaan masyarakat Sumsel dibobol bek Bali United Demerson Bruno Costa pada menit 80, pelatih Rahmad Darmawan menarik semua penyerang. Kemudian dia memasukan Bio Paulin menjaga barisan belakang dan menempatkan Hamka sebagai penyerang.
Kendati belum membuahkan hasil, namun strategi ini menurut RD, sapaan Rahmad Darmawan menjadi pilihan yang tepat baginya untuk serangan terakhir Sriwijaya FC.
“Kita butuh target man yang bisa bertarung dengan pemain belakang mereka. Karena itu, kita tukar dan letakkan Hamka di depan,” katanya saat ditanya alasan memainkan Hamka sebagai striker.
Hal ini lantas mengingatkan momen, dimana RD sempat mendatangkan Herman Dzumafo Epandi. Namun, kehadiran mantan penyerang PSPS Riau itu justru ditolak sebagian suporter yang menilai kemampuannya tidak pas jika bermain di Sriwijaya FC.
Padahal, bagi pelatih arsitek asal Metro, Lampung ini, kemampuan Dzumafo menjadi salah satu yang dibutuhkan sebagai opsi penyerangan.
Seperti saat menghadapi Bali United di dua laga semifinal Piala Presiden. Lini depan Sriwijaya FC belum mampu berbuat banyak dalam mengeksekusi peluang. Padahal Sriwijaya FC telah memiliki sejumlah nama yang dianggap berpengalaman dan mumpuni untuk urusan cetak gol.