Ready Player One: Simbol Kebangkitan Steven Spielberg
Film-film berikutnya tak bisa sesukses itu. Animasi The Adventure of Tintin (2011) sempat digadang-gadang bakal meledak. Kenyataannya, pada pekan perdana, film yang diproduseri Peter Jackson tersebut hanya mengumpulkan USD 9,7 juta! Hanya sekitar Rp 133,4 miliar. Meskipun pada akhirnya lumayan juga. Tintin meraup USD 374 juta atau Rp 5,1 triliun.
Karena itu, kesuksesan Ready Player One pada opening weekend ini sangat diapresiasi. Ia melawan segala hal yang biasanya menjadi faktor penentu kesuksesan. Pertama, ia bukan remake, sekuel, atau franchise yang punya basis fans kuat. Kecuali penggemar novel Cline tentunya (dan penggemar Spielberg sendiri).
Kedua, para cast utamanya bukan nama-nama yang familier di telinga moviegoers. Tye Sheridan sebelumnya membintangi film-film indie. Termasuk proyek eksperimen Christopher B. Landon, Scouts Guide to the Zombie Apocalypse (2015).
Dia baru muncul ke permukaan ketika memerankan Scott Summers/Cyclops di X-Men: Apocalypse (2016). Demikian pula Olivia Cooke.
Karena itu, bisa dibilang bahwa kesuksesan film tersebut sepenuhnya bergantung pada peran Spielberg. Di CinemaScore, film itu mendapatkan skor A-, sedangkan kritikus memberikan skor 76 persen di Rotten Tomatoes.
Artinya, ia merupakan film fantasi atau sci-fi arahan Spielberg yang menuai kritikan positif sejak Minority Report (2005).
Salah satu poin yang mendapatkan pujian adalah kelihaian Spielberg memasukkan unsur-unsur budaya pop 1980-an dalam film ber-setting masa depan tersebut.
’’Media sosial membuat anak muda hanya memikirkan penghargaan instan tentang disukai atau tidak disukai. Itu menyeramkan bagiku,’’ kata Spielberg kepada Fox News.