Reaksi Ansy Lema DPR Setelah Mendapat Kiriman Video dari Para Nelayan NTT
“Pada saat Raker dengan Menteri KKP, saya mengusulkan KKP bertindak sebagai OFF-TAKER atas produk ikan nelayan. Dengan begitu, nelayan lebih tenang karena tidak lagi khawatir ketiadaan pembeli. Saya juga meminta KKP memberikan bantuan cold storage untuk NTT yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil tangkapan nelayan guna menjaga kualitas hasil tangkapan. Syukurlah, KKP bertindak cepat dan responsif menindaklanjuti usulan kami,” papar Ansy.
Mantan dosen tersebut menjelaskan, bantuan ikan segar merupakan cara sederhana tetapi efektif untuk menolong para nelayan dan pelaku UMKM sektor perikanan yang terdampak Covid-19.
Selain itu, ia dapat terlibat mensosialisasikan gerakan makan ikan (GEMARIKAN) yang sementara gencar dilakukan KKP. Masyakakat NTT harus makin sering mengonsumsi ikan karena memiliki kandungan protein hewani, kaya akan Omega 3 sekaligus memperkuat sistem imun tubuh.
Data Susenas (Survey Sosial Ekonomi Nasional) BPS menunjukkan bahwa protein ikan memberikan kontribusi terbesar dalam kelompok sumber protein hewani sekitar 57,2% dibanding daging, telur dan susu.
Tubuh yang sehat butuh protein. Ini sangat penting untuk mencegah stunting atau gizi buruk. Gizi ikan juga kaya akan Omega 3 yang bagus untuk pembentukan otak, meningkatkan IQ, antioksidan, mengurangi resiko kanker, risiko penyakit jantung, risiko stroke, risiko radang sendi, resiko penyakit Alzheimer.
“Makan ikan dapat membuat kita cerdas (pintar). Kandungan Omega 3 dalam ikan juga memperkuat sistem imunitas/kekebalan tubuh. Ini penting agar tubuh terhindar dari penyakit, terutama dari virus Covid-19,” kata Ansy.
Ansy mengucapkan terima kasih kepada KKP melalui BKIPM yang telah bertindak cepat dan responsif terhadap aspirasi para nelayan dan para pelaku UMKM di NTT. Tentu tidak semua masyarakat mendapatkan bantuan pemerintah.
Namun, dia berjanji tetap berupaya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat agar didengar dan mendapatkan perhatian Pemerintah Pusat.