Reaksi Syarief Hasan Soal Klaim Pemerintah Berhasil Kendalikan Pandemi Covid-19
“Ekonomi sedang merosot dan bahkan masih masuk dalam jurang resesi, tetapi kenapa Pemerintah malah membuat klaim berhasil dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu”, heran Syarief Hasan.
Memang, berdasarkan data yang dirilis oleh BPS RI menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III dan IV tahun 2020 berturut-turut berada di bawah minus. “Pertumbuhan ekonomi yang minus pada dua kuartal terakhir menunjukkan jatuhnya ekonomi Indonesia masih dalam resesi, pertama kali sejak 1999,” ungkap Syarief.
Tak hanya itu, penggangguran juga bertambah hingga 3,05 juta pengangguran baru berdasarkan data dari Kementerian Tenaga Kerja RI.
“Jatuhnya ekonomi, bertambahnya pengangguran, semakin panjangnya garis kemiskinan menunjukkan ekonomi Indonesia tidak dalam keadaan baik-baik saja.”, ungkap Syarief.
Politisi Senior ini juga mengungkapkan, utang luar negeri Indonesia semakin bertambah.
“Utang luar negeri sudah hampir mencapai Rp.6.000 Triliun dan bahkan Indonesia masuk dalam 10 besar memiliki utang luar negeri tertinggi dari negara ekonomi menengah dan rendah dari rilis Bank Dunia,” ungkap Syarief.
Menurut Syarief, dari pada membuat klaim keberhasilan, lebih baik Pemerintah tetap fokus dan mengajak Rakyat bersama-sama dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Pemerintah harus benar-benar membuat kebijakan yang bisa memutus rantai penyebaran Covid-19 dan melakukan distribusi Vaksin segera khususnya ke Rakyat yang tidak/ kurang mampu secara gratis. Sebab, kebijakan inilah yg dinantikan Rakyat dan inilah hulu masalah dari berbagai masalah yang berkembang di Indonesia dewasa ini,” ungkapnya.