'Reaktor Nuklir itu seperti Pabrik Minyak Goreng'
Setelah berbincang-bincang di ruang kerjanya, Yusi mengajak berjalan-jalan ke ruang kendali reaktor dan hall atau balai operasi reaktor nuklir. Terdapat pintu khusus untuk memasuki gedung utama reaktor nuklir. Pintu tersebut hanya bisa terbuka dengan alat pendeteksi wajah pegawai PSRG Batan.
Setelah itu setiap pengunjung wajib mengenakan baju keamanan. Khusus tamu menggunakan baju keamanan berwarna kuning muda. Sedangkan para teknisi menggunakan baju keamanan berwarna merah dan biru. Dan para peneliti serta pegawai PSRG Batan pada umumnya menggunakan baju keamanan putih.
Setelah mengenakan baju terusan dengan panjang hingga lutut itu, pengunjung wajib dibekali pen dose radiation measurement. Sesuai dengan namanya, alat tersebut berbentuk mirip pena. Ditempatkan di saku bagian dada baju pengaman. Alat itu berfungsi untuk mendeteksi apakah pengunjung terkena radiasi nuklir atau tidak setelah keluar dari balai reaktor nuklir.
Sebelum masuk ke ruang reaktor nuklir, pengunjung wajib melihat indikator di dalam pena itu. Indikator di angka 0 menunjukkan bebas radiasi nuklir. Sehingga saat keluar dari ruang reaktor nuklir, kondisi indikator juga harus tetap 0.
Setelah baju pengamanan dan pena ajaib itu terpasang, Yusi mengajak masuk ke ruang kendali reaktor yang berada di lantai 13 di ketinggian sekitar 25 meter dari permukaan tanah. Dari ruangan tersebut, terlihat jelas kolam reaktor nuklir yang berada di balai reaktor nuklir.
”Di ruang kontrol ini, PNS Batan bekerja 24 jam. Khususnya ketika reaktor nuklir sedang dinyalakan,” kata Yusi. Dia menambahkan, karena bersifat reaktor riset, reaktor nuklir di Serpong itu bisa dinyalakan atau dimatikan sesuai keperluan. Tetapi, reaktor nuklir untuk pembangkit listrik harus menyala terus dalam jangka waktu lama guna menyuplai listrik.
Yusi menjelaskan, di ruang pengendali tersebut, petugas jaga bisa mengetahui kondisi di dalam ruang reaktor nuklir dan di seluruh kompleks Batan. ”Kami bisa mengetahui, misalnya, di ruang tertentu atau gedung tertentu terjadi kebocoran atau pencemaran radiasi nuklir,” jelas dia. Sebab, di titik-titik tertentu, dipasang sejenis radar pencium radiasi nuklir.
Setelah mengunjungi ruang kontrol, Yusi menunjukkan seperti apa wujud uranium yang dipakai bahan bakar reaktor nuklir. ”Yang saya tunjukkan ini replikanya saja,” kata dia.