Redam Kabut Asap Riau, Pemerintah Sewa Pesawat Amfibi
jpnn.com - JAKARTA -- Menkokesra Agung Laksono mengungkapkan saat ini kualitas udara di Riau sudah semakin baik. Hal ini terlihat dari Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang sudah berada pada level 60-90.
Meski demikian, kata dia, untuk menghadapi musim kemarau yang kemungkinan terjadi pada April hingga Juni, pemerintah menambah kekuatan armada untuk water bombing, termasuk menyiapkan penyewaan pesawat amfibi dari Rusia untuk meredam kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Riau dan sekitarnya.
Hal ini disampaikan Agung dalam keterangan persnya usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Rabu (19/3) sore.
"Mengingat kebakaran juga sering terjadi delapan provinsi lain, untuk jangka waktu panjang pemerintah juga berencana membeli pesawat jenis itu. Di samping helikopter yang besar, juga ada pesawat-pesawat amfibi. Dalam jangka panjang kita harus mempersiapkan keadaan yang terburuk," papar Agung.
Menurutnya, pemerintah sedang mempelajari kemungkinan-kemungkinan tersebut, disesuaikan dengan keuangan negara. Selain itu, Agung juga menyampaikan bahwa meskipun tadi pagi ada spot-spot api yang berasal dari Dumai, Pulau Rupat, dan sekitaranya tapi satgas darat sudah bisa melakukan operasi pemadaman sehingga keadaan dapat kembali terkuasai.
"Ini adalah realisasi dari instruksi Bapak Presiden bahwa dalam waktu 3 minggu sudah dicapai suatu keadaan di mana tidak ada kebakaran lahan dan hutan serta tidak ada lagi asap yang mengganggu masyarakat sekitar dan negara-negara lain," sambung Agung.
Menurutnya, laporan terakhir siang tadi mengatakan jarak pandang di Riau sudah mencapai 7 hingga 8 km sehingga aktivitas penerbangan sudah bisa dilakukan dengan baik.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Sutarman yang turut memberikan keterangan pers, mengatakan upaya penegakan hukum terkait bencana asap di Riau sudah dilakukan. Hingga saat ini yang ditangkap sudah 66 orang dan 1 korporasi.