Refleksi Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021
Oleh: Dr. H. Jazilul Fawaid, S.Q., M.A - Wakil Ketua MPR RI Periode 2019-2024Pembelajaran lainnya yang bisa kita semua petik dalam perumusan dasar negara adalah kejelian para pendiri bangsa untuk merumuskan nila-nilai budaya bangsa yang saling terkait dan mendasari satu sama lain sehingga lahirlah sebuah dasar negara dan ideologi yang bersifat holistik, integral, dan komprehensif.
Sila pertama Pancasila, menjadi dasar bagi sila kedua, demikian seterusnya. Eksistensi masing-masing sila tidak berdiri sendiri melainkan saling menopang dan melengkapi satu sama lain.
Hal ini menjadi keunggulan tersendiri yang dimiliki oleh Pancasila yang juga disebut sebagai staatsfundamentalnorm atau sumber dari segala sumber hukum yang ada.
Tantangan Kebangsaan
Proses refleksi dengan menyelami kembali kebajikan-kebajikan yang melekat pada perumusan Pancasila tersebut seyogianya menjadi pijakan bagi segenap bangsa Indonesia saat ini untuk mengaktualiasikan kembali secara murni dan konsisten nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi ancaman dan tantangan kontemporer yang ada.
Nilai-nilai Pancasila yang mencakupi nilai religius atau ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan dan kesatuan, nilai musyawarah mufakat serta nilai keadilan, harus mewujud dalam sikap tindak manusia Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi para perumus kebijakan dan pembuat keputusan, nila-nilai Pancasila sudah selaiknya menjadi nafas dalam setiap kebijakan atau keputusan yang diambil agar semata-mata ditujukan bagi kepentingan rakyat.
Tantangan kebangsaan yang dihadapi saat ini sangat relevan sebagai pemantik bagi diaktualisasikannya kembali nilai-nilai luhur Pancasila. Pandemi COVID-19 yang menghantam perekonomian ke jurang resesi pada 2020 menjadi pengingat bagi kita semua agar benar-benar konsisten dalam menerapkan kebijakan ekonomi berbasis Pancasila (Ekonomi Pancasila).