Refleksi HUT ke-76 RI, Alumni Kelompok Cipayung: Cegah Ancaman Brain Drain
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia perlu mengantisipasi ancaman brain drain pada generasi muda yang belajar di luar negeri. Hal itu penting mengingat potensi sumber daya manusia (SDM) sangat diperlukan dalam membangun bangsa yang adil dan makmur.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI Hermawi Taslim di Jakarta, Rabu (18/8/2021), dalam rangkaian Renungan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di Jakarta yang digelar organisasi alumni Kelompok Cipayung.
Acara dibuka dengan sambutan dari pendiri Kelompok Cipayung Akbar Tanjung dan keynote speaker dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Taslim menegaskan antisipasi terhadap ancaman brain drain karena beberapa negara tetangga lain sudah melakukan rekrutmen bagi generasi muda Indonesia sejak beberapa tahun lalu.
Hal itu sangat wajar saja untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kualitas pendidikan SDM di Indonesia.
Namun, setelah belajar di luar negeri dengan beasiswa penuh, potensi SDM unggul tersebut seharusnya kembali dan membangun Indonesia.
“Bukan hanya pada lulusan sekolah menengah atas (SMA), tetapi belakangan lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga banyak direkrut untuk melanjutkan pendidikan yang semuanya tidak memungut biaya sepeser pun dari orang tua. Tidak sedikit dari generasi muda tersebut kemudian enggan kembali ke Indonesia,” tegasnya.
Sebagai informasi, brain drain adalah sebuah situasi di mana sebuah negara kehilangan sumber daya manusia terbaiknya.