Rekam Jejak Ganjar Pranowo Bangun SDM Produktif, 4 Terobosan yang Terbukti
Sisanya, ada yang membuka usaha sendiri atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan beasiswa dari berbagai pihak. Ada pula yang memperoleh beasiswa kuliah di mancanegara.
SMKN Jateng terbukti mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas SDM, bahkan berkontribusi dalam menekan angka kemiskinan. Visi Ganjar mendirikan SMKN Jateng memang untuk membangun SDM produktif sekaligus mengentaskan warga miskin.
Pada 2013 atau saat Ganjar pertama menjadi gubernur, jumlah penduduk miskin di Jateng mencapai 4,733 juta orang (14,56 persen). Namun, Pemprov Jateng di bawah komando Ganjar berhasil menurunkan angka kemiskinan itu menjadi 10,83 persen pada 2022.
Kesuksesan SMKN Jateng memunculkan ide lanjutan tentang membuat sekolah serupa di daerah lain. Oleh karena itu, Pemprov Jateng membuat 15 SMKN lainnya, tetapi dengan sistem semi-boarding.
Kabar tentang kesuksesan SMKN Jateng pun sampai kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden Ketujuh RI itu terkesan dengan konsep SMK Jateng yang digagas Ganjar, lalu berencana mengadopsi dan menerapkannya ke berbagai provinsi.
3. Mendirikan Sekolah di Wilayah Blank Spot
Provinsi Jateng dengan luas wilayah sekitar 32.800 kilometer persegi masih memilik zona blank spot atau kawasan yang tidak terjangkau layanan komunikasi seluler.
Oleh karena itu, Pemprov Jateng merintis SMAN Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar, SMKN Lumbir di Kabupaten Banyumas, dan SMKN Pangentan di Kabupaten Banjarnegara.
4. Mendirikan Sekolah Virtual
Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Ganjar juga memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk memperkuat sektor pendidikan.
Pada 2020 atau saat Indonesia dilanda pandemi Covid-19, Pemprov Jateng membuka sekolah virtual di SMAN 1 Kemusu (Boyolali) dan SMAN 3 Brebes.