Rekam Jejak JK dari Orang Sekelilingnya
Jumat, 26 Juni 2009 – 22:49 WIB
Sementara mantan Menteri Otda Ryaas Rasyid lebih banyak menyorot pengalamannya bersama JK. Ia menilai, JK sebagai sosok pemimpin yang kuat jiwa kepemimpinannya, dan selalu memiliki solusi dalam setiap persoalan."JK mudah memahami masalah dan selalu lebih cepat dapat solusi. Saya kadang malu sendiri sebagai guru besar. JK hanya S1 tamatan tahun 65, tapi soal solusi selalu ada. Rugilah bangsa Indonesia kalau tidak menerima beliau sebagai pemimpin," kata anggota Komis II DPR RI ini, berpromosi.
Di mata Ryaas, JK bukan manusia upacara. Maunya hanya selalu bekerja. "JK pernah bilang, rapat tidak dianggapnya sebagai pekerjaan. Tidak ada pejabat yang seperti JK yang pernah saya kenal," tandasnya lagi. Karena sikap dan karakter JK itulah, Ryaas menyebut JK sebagai sosok pemimpin yang berbadan kecil tapi berjiwa besar. "Tolong, yang satu ini jangan sampai dibalik menjadi berbadan besar tapi berjiwa kecil," ujarnya.
Soal kepiawian JK melobi dan berdiplomasi diulas oleh karibnya, Alwi Hamu. Alwi mengaku sudah berteman dengan JK semenjak mahasiswa. Dan semenjak itupula Alwi mengendus bakat JK sebagai juru damai. ''Bakatnya sebagai juru damai sebenarnya sudah menonjol semenjak kita sama-sama memperjuangkan HMI. Ketika itu, JK mendamaikan konflik dua organisasi kristen."Ternyata, dengan kesedarhanaan sosok JK, Ia berhasil mendamaikan kedua kelompok mahasiswa itu," kenang Alwi.