Rekomendasi UNESCO Hampir Rampung
Menurut Chairul, gunung api bawah laut tersebut adalah warisan dunia yang ada di Lombok dan ke depan akan dilakukan kajian mendalam untuk diusulkan menjadi geopark tersendiri. ”Itu warisan dunia juga, kita punya gunung api bawah laut,” kata pria yang menjabat sebagai Asisten II Setda NTB ini.
Sementara terkait rekomendasi UNESCO terhadap Geopark Rinjani, Chairul mengatakan, pihaknya sangat serius menjawab semua rekomendasi itu. Beberapa waktu lalu Kementerian ESDM dan Badan Geologi datang ke Pemprov NTB. Satu rekomendasi paling penting yang harus diselesaikan saat ini adalah menjelaskan perbedaan antara Geopark Rinjani dengan geopark dunia Gunung Batur di Bali.
”Dari 10 rekomendasi satu yang penting dan itu sudah selesai,” kata pria yang akrab disapa CM ini.
Meski hanya satu rekomendasi yang krusial, tetapi pihaknya sudah menindaklanjuti rekomendasi dan yang tidak signifikan mempengaruhi kelulusan. Seperti rekomendasi perluasan wilayah geopark menjadi se-Pulau Lombok tidak akan bisa diselesaikan dalam dua tahun. Sehingga rekomendasi satu saja yang diseriusinya saat ini. ”Itu syarat jangka panjang bukan syarat lulus itu,” katanya.
Menurut CM, dahulu sebenarnya pemprov mengusulkan agar semua wilayah di Pulau Lombok masuk menjadi kawasan Geopark Rinjani. Tapi saat itu peraturannya lain saat masih ditangani Global Geopark Network (GGN). Sekarang setelah menjadi UNESCO Global Geopark (UGG) diminta lagi memperluas cakupan wilayah geopark.
CM menambahkan, disamping menjawab rekomendasi-rekomendasi UNESCO, pihaknya juga tetap membenahi pengelolaan Geopark Rinjani sesuai roadmap yang ada.(ili/r7)