Rektor UGM: Tugas Kemendikbudristek Amat Berat
jpnn.com, JAKARTA - Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Panut Mulyono menilai penggabungan sebagian tugas dan fungsi Kemenristek ke Kemendikbud akan berdampak besar. Kemendikbudristek akan menjadi kementerian baru dan terkesan lebih gemuk.
"Tugas kementerian baru tersebut amat berat," ujar guru besar asal Kebumen ini dalam pesan singkatnya kepada media, Rabu (14/4).
Dia menjelaskan, saat ini saja Kemendikbud sudah disibukkan mengurus PAUD, pendidikan dasar dan menengah, dan pendidikan tinggi. Kini, akan ditambah lagi dengan urusan riset dan teknologi
"Yang erat kaitannya dengan riset, pengembangan teknologi, dan inovasi adalah pendidikan tinggi," ucapnya.
Jadi lanjut Prof Panut, penempatan urusan ristek di struktur kementrian baru harus tepat agar keterkaitan pengelolaan antara pendidikan, riset, pengembangan teknologi, inovasi, dan pengabdian kepada masyarakat bisa berjalan baik dan saling mendukung satu dengan lainnya.
Prof Panut membeberkan, pengelolaan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat dalam satu kementrian pasti lebih mudah dalam penentuan kebijakan dan penganggaran.
Hanya persoalannya adalah seberapa besar anggaran riset untuk perguruan tinggi yang bisa dialokasikan Kemendikbudristek. Sebab, akan ada Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) di luar Kemendikbudristek.
"Hubungan antara perguruan tinggi dengan BRIN juga harus nyambung," ujarnya.