Rektor UI Dituding Lakukan Personalisasi Kekuasaan
Rabu, 07 September 2011 – 18:05 WIB
"Pertama yang dilakukan amputasi sistemik, oleh rektor membekukan semua lembaha yang berfungsi check dan balances, kemudian bentuk lembaga baru. Semua dibawa ke rektorat, itu namanya sentralsiasi. Tapi yang terjadi lebih jelek, yakni personalisasi kekuasaan," katanya.
Munculnya polemik di UI itu, setelah rektor memberikan gelar DHC bidang kemanusiaan, ilmu pengetahuan dan teknologi kepada Raja Arab Saudi. Padahal bangsa Indonesia masih ingat pemancungan yang dilakukan Kerajaan Arab Saudi, terhadap seorang Tenaga Kerja Wanita Indonesia, Ruyati tanpa sepengetahuan Pemerintah RI. (boy/jpnn)