Rela Jual Motor Demi Membuka Rumah Makan Gratis Tanpa Syarat
jpnn.com, BOGOR - Rumah Makan Gratis milik Adit Prayoga di Jalan Raya Ciangsana Nomor 01 Depan Ruko Orange, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor makin ramai. Bukan cuma karena gratis tanpa syarat, tapi kisah heroik si pemilik bikin orang penasaran.
Menu khas masakan padang, sunda, hingga beragam masakan lainnya, berbaris rapi di warung makan gratis tanpa syarat milik Adit. Terinsipirasi dari nenek tua yang berprofesi sebagai pemulung, Adit mengawali kisah heroiknya dengan memberikan makanan gratis secara cuma-cuma, kepada sejumlah pemulung yang kerap hilir mudik di sekitaran tempat tinggalnya.
Tak tanggung-tanggung, motor Honda Vario kesayangan rela ia jual demi membuka dan merintis rumah makan gratis demi menolong sesama.
Menyadari membantu sesama merupakan salah satu ajaran Islam dalam alquran, pria asli Palembang tersebut sampai rela menjual motor kesayangannya itu seharga tujuh juta rupiah, demi menyediakan 50 porsi makanan gratis setiap harinya, 500 ribu rupiah dalam satu hari, mesti dikeluarkan Adit demi menghidupi dan menyediakan makan gratis bagi mereka yang kurang mampu.
Kendati memiliki penghasilan di bawah rata-rata, pria yang berprofesi sebagai penjual murotal alquran tersebut tak patah arang dalam menghidupi warung makan gratis miliknya.
Berusaha dan berdoa, merupakan dua perkara yang selalu dia jalani setiap harinya. Hingga suatu saat nasib baik menghampirnya. Adit dipertemukan dengan sejumlah dermawan, lantaran kabar warung gratis yang didirikanya menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut, hingga menggugah hati setiap insan yang ingin berbagi dengan sesama.
Meski mendapatkan berbagai bantuan dari sejumlah kalangan, Adit tetap berpegang teguh pada komitmen yang ditanamkan dalam dirinya, 'tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah'.
Saat disambangi Metropolitan belum lama ini, warung yang berdiri tepat di Jalan Raya Ciangsana Nomor 01 Depan Ruko Orange, Kecamatan Gunung Putri, selalu ramai oleh para pengunjung yang sedang menikmati santap siang, hingga sejumlah donatur yang hendak memberikan sumbangan berupa bahan pokok dan materi.