Relawan Kita Ajak Komunitas Disabilitas Rumuskan Jakarta yang Lebih Humanis

Murhayati dari HWDI Jakarta menceritakan pengalamannya menemukan masih banyak disabilitas yang disembunyikan orang tua atau keluarganya dengan alasan malu atau aib.
Menurutnya, orang tua dan keluarga dari disabilitas harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pemberdayaan disabilitas.
Pernyataan Murhayati diresonansi oleh Rini dari PORTADIN.
Rini menilai banyak kebijakan atau dukungan terhadap disabilitas yang belum melibatkan keluarga atau lingkaran terdekat.
Bahkan, kata Rini, ia pernah dilarang naik ke bis sekolah untuk disabilitas karena bukan disabilitas, padahal ia harus mendampingi anaknya.
Rini berharap pemerintah kota Jakarta dapat menyediakan layanan panggilan (call center) sebagai kanal pengaduan dan laporan tanggap darurat disabilitas.
Pelibatan dan keberpihakan terhadap disabilitas dalam pembangunan sejak dalam perencanaan merupakan isu yang juga muncul dalam diskusi ini.
Dengan pelibatan yang baik, maka belanja pembangunan untuk disabilitas akan efisien dan efektif.