Relawan Merapi Resah Berita TV Tak Akurat
Senin, 08 November 2010 – 06:00 WIB
Belakangan diketahui, bahwa yang mencapai lokasi tersebut adalah hujan abu, bukan awan panas. "Hari itu banyak sekali warga yang luka-luka karena kecelakaan lalu lintas akibat panik," katanya.
Lalu, pada 4 November, stasiun TV yang lain melaporkan adanya korban meninggal karena lahar panas. Setelah dicek, korban meninggal bukan karena lahar panas, melainkan terkena awan panas. Namun, wartawan televisi itu tetap bersikukuh dengan liputannya.
"Selain hal tersebut, pengulangan berita, stok gambar, running text dan sebagainya tidak menyertakan waktu, seolah-oleh semua kondisi terkini, itu membuat cemas. Bahkan ada relawan yang ditelpon keluarganya diminta pulang saja," katanya.