Remehkan Erdogan, AS Sebut Finlandia dan Swedia Segera Gabung NATO
jpnn.com, WASHINGTON DC - Amerika Serikat optimistis Swedia dan Finlandia akan segera menjadi anggota baru NATO meski ada penolakan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Beberapa jam sebelum kunjungan pertamanya ke Asia sebagai presiden, Kamis (19/5), Joe Biden melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson dan Presiden Finlandia Sauli Niinist di Gedung Putih untuk mendiskusikan pengajuan mereka ke NATO.
"Ini adalah kejadian bersejarah, sebuah momen penting dalam keamanan Eropa. Dua negara dengan tradisi netralitas panjang akan bergabung dengan aliansi pertahanan terkuat di dunia," kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan.Menyatukan Eropa untuk melawan invasi Rusia ke Ukraina telah menjadi prioritas utama Biden.
Erdogan telah menyampaikan keberatannya terhadap keikutsertaan Finlandia dan Swedia dalam aliansi. Dia meminta Swedia menghentikan dukungan kepada milisi Kurdi yang dianggap sebagai kelompok teroris.
Kedua negara juga diminta untuk mencabut larangan mereka pada beberapa penjualan senjata ke Turki.
Sullivan mengatakan kepada wartawan bahwa para pejabat AS yakin kekhawatiran Turki dapat diatasi dengan mudah dan 30 anggota NATO akan menyetujui kedatangan anggota baru.
Pertemuan Biden berlangsung saat ia meminta persetujuan Kongres AS untuk bantuan senilai 40 miliar dolar AS (Rp 586,28 triliun) bagi Ukraina untuk menyediakan senjata dan bantuan kemanusiaan hingga September mendatang.
Pejabat AS mengatakan pada Rabu bahwa Amerika Serikat telah mengumpulkan intelijen yang menunjukkan beberapa pejabat Rusia mengetahui adanya pelanggaran yang dilakukan terhadap warga Ukraina di Mariupol.