Rencana Virgin Australia Prioritaskan Veteran Dicap Pencitraan
Langkah itu mendapat tanggapan hangat dari beberapa veteran dan politisi, sementara maskapai saingan Virgin, yakni Qantas, menyatakan tidak akan mengikutinya.
Neil James, kepala Asosiasi Pertahanan Australia, menyebut langkah itu "pencitraan" dan menggambarkannya sebagai manifestasi budaya Amerika yang tidak mungkin diterjemahkan dengan baik di Australia.
"Masalah pertamanya adalah ada bentuk layanan lain untuk masyarakat ... seperti polisi dan ambulans, dan apakah Anda benar-benar memulai antrean pengumuman semacam itu? Itu benar-benar mengkhawatirkan," katanya.
Seorang senator Partai One Nation Australia, Pauline Hanson, mengatakan, menurutnya para veteran yang bekerja dengannya akan berpikir pengumuman itu "sangat memalukan".
"Anda sekarang punya veteran muda di usia awal 20-an," ujarnya.
"Kita memperhatikan yang tua dan orang-orang yang lemah dengan menempatkan mereka di pesawat terlebih dahulu. Saya pikir ini adalah taktik pemasaran oleh Virgin. Tapi saya pikir para veteran yang saya kenal, saya pikir mereka akan bangga dan berkata 'tidak'."
Sulit mengistimewakan veteran
Qantas mengatakan maskapainya menerbangkan"orang-orang luar biasa setiap hari", dan memilih kelompok tertentu sebagai bagian dari prioritas boarding akan sulit dilakukan.
"Kami sangat menghormati personil Angkatan Pertahanan yang sedang bertugas dan para veteran, dan kami menghormati jasa mereka dalam beberapa cara sepanjang tahun, termasuk pengumuman khusus pada Hari Anzac dan Hari Peringatan, dan melalui kemitraan kami dengan museum Australian War Memorial," kata seorang juru bicara .