Rental Orang di Jepang: Bukan Prostitusi, Banyak Manfaatnya
jpnn.com, TOKYO - Ossan Rental memang pelopor bisnis rental orang di Jepang, tapi bukan satu-satunya. Kini layanan serupa cukup banyak di Jepang. Salah satunya adalah Support One yang menyediakan para perempuan dengan usia 20-an sampai 70-an tahun.
Rental itu berdiri pada 2013. Para pegawainya bisa disewa untuk kepentingan apa saja. Mulai nonton bioskop, jalan-jalan, menemani makan, membersihkan rumah, menjadi tamu di pesta pernikahan, pura-pura menjadi keluarga, menemani ke kencan buta, atau minta maaf atas nama si klien.
Mereka juga kerap disewa untuk antre tengah malam atau membuat cemburu pasangan. ”Banyak orang menyewa kami untuk membereskan masalah yang mereka buat. Ini hanya pekerjaan. Jadi, kami mengabaikan perasaan pribadi,” tegas Megumi Furukawa, pendiri Support One.
Karena 80 persen anak buahnya perempuan, Furukawa harus ekstrahati-hati saat ada klien yang menyewa. Dia menerapkan aturan yang sangat ketat.
Salah satunya, pegawai dan klien tidak boleh berkomunikasi langsung, harus lewat dia. Data klien juga harus lengkap untuk memastikan bahwa mereka bukan orang yang pernah terlibat tindak kriminal.
Klien juga dilarang membawa perempuan yang disewa ke tempat tertutup. Misalnya, ke rumah dan tempat karaoke. Jika ingin menyewa untuk membersihkan rumah atau memasak, klien harus menyewa dua orang sekaligus. ”Keselamatan staf kami sangat penting,” tegasnya.
Perempuan 34 tahun itu mengaku juga sangat selektif memilih pegawai. Per bulan dia hanya mengambil satu pegawai baru untuk usaha rental orang yang dikelolanya. Padahal, lamaran yang masuk setiap bulan mencapai ratusan.
Saat ini dia hanya punya 39 anak buah. Dia ingin memiliki anak buah yang bisa dipercaya sepenuhnya. Dengan begitu, klien mereka bisa merasa aman saat menggunakan jasa Support One.