Resepnya, Pakai Bumbu Kualitas Nomor Satu
Jumat, 01 Maret 2013 – 08:17 WIB
"Memang ada permintaan makanan seperti sambal atau bumbu terkenal milik sebuah restoran di Surabaya, namun sulit kami penuhi karena kemasannya sulit dijamin higienitasnya," ungkapnya.
Masalah lain yang juga dirasakan Catharina mengganggu bisnisnya adalah kurangnya kepercayaan dari produsen makanan dan minuman di Indonesia terhadap penyalur di Eropa. "Saya berani bayar langsung, bahkan pengapalannya juga siap saya bayar. Tapi, tetap saja mereka tidak mau membuka perwakilan atau mempercayai saya sebagai distributornya di Eropa," keluhnya.
Akibatnya, dia harus membeli dengan order langsung ke pabrik masing-masing produk yang dicari. "Biayanya tidak selisih banyak. Cuma, sepertinya tidak efisien," ujarnya.