Reshuffle Kabinet, Empat Menteri Diganti
jpnn.com - KUALA LUMPUR - Bagi-bagi jabatan akhirnya terjadi. Kabinet di-reshuffle untuk memperkuat aliansi dengan partai-partai yang berkuasa.
Kemarin (27/6), kabinet yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak berganti wajah. Najib me-reshuffle sejumlah menteri. Mereka diganti dengan sosok-sosok baru dari partai-partai yang mendukungnya. Dalam pemilu di berbagai daerah beberapa waktu lalu, partai yang digawangi Najib, yaitu United Malays National Organisation (UMNO), memang menang besar.
"Reshuffle ini akan meningkatkan kemampuan pemerintah untuk melaksanakan program-program pembangunan seperti yang pernah dijanjikan,’’ tegas suami Rosmah Mansor tersebut.
Najib kali terakhir mengadakan reshuffle kabinet pada Juli 2015. Saat itu, menteri-menteri yang mengkritiknya atas skandal 1MDB langsung dicopot dari jabatannya. Secara keseluruhan, dalam reshuffle kali ini Najib telah menunjuk empat menteri baru dan enam wakil menteri.
Di antaranya legislator Abdul Rahman Dahlan, 50, yang ditunjuk sebagai menteri perencanaan perekonomian serta Noah Omar yang merupakan mantan pemimpin UMNO ditunjuk sebagai menteri kesejahteraan perkotaan, perumahan, dan pemerintah lokal. Selain itu, ada pemimpin Malaysian People’s Movement Party Mah Siew Keong yang ditunjuk sebagai menteri industri perkebunan dan komoditas.
"Saya rasa Najib memperkuat basis kekuasaannya dengan menempatkan loyalisnya di posisi kunci yang fokus pada pertumbuhan ekonomi,’’ ujar pemimpin Poling Independen Merdeka Center Ibrahim Suffian.
Para pengamat lain menilai reshuffle yang dilakukan Najib itu bukan hanya masalah peningkatan performa dan penguatan koalisi. Tapi juga sebagai pertanda bahwa Najib bakal memajukan pemilu. Sebab, saat ini Partai UMNO mendapatkan momentum dengan kemenangan berturut-turut di berbagai daerah.
Skandal 1MDB yang membelit Najib, tampaknya, tidak mengurangi kepercayaan rakyat terhadap UMNO. Terutama penduduk di daerah-daerah yang selama ini menjadi basis suara UMNO.