Resmi Melantai di BEI, IPO Amman Tembus Rp 10,73 triliun
Pertama, dana sebesar Rp1,79 triliun akan digunakan sebagai penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter dan pemurnian logam mulia di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kedua, dana sebesar Rp3,05 triliun akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Ketiga, sisa dana akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT untuk membiayai pengeluaran modal proyek ekspansi pabrik konsentrator dan proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap di KSB, Provinsi NTB.
Sementara itu, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, yang merupakan salah satu penjamin pelaksana emisi efek, menyatakan terjadi kelebihan permintaan atau oversubscription dalam Penawaran Umum Perdana Saham AMMN yang terlihat dari proses penawaran umum yang berlangsung pada 3 Juli – 5 Juli 2023 lalu.
“Minat investor dalam Penjatahan Terpusat juga cukup tinggi, terlihat dari jumlah kelebihan permintaan hingga 13,6 kali dengan jumlah investor lebih dari 27.000 orang. Pooling size juga meningkat dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO AMMN sebagai dampak dari oversubscription tersebut,” jelas Oki.
Terkait respons pasar tersebut, Alexander mengapresiasi dukungan dari berbagai investor.
Adapun sejumlah sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi efek IPO AMMN yakni PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas.(chi/jpnn)