Respons Bamsoet Soal 8 Caleg Mantan Koruptor dari Golkar
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan 49 nama calon anggota legislatif atau caleg mantan koruptor untuk Pemilu 2019, Rabu (30/1).
Caleg mantan koruptor terbanyak berasal dari Partai Golkar, yakni delapan orang. Ketua DPR yang juga politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo mengaku tidak tahu kenapa banyak caleg mantan koruptor dari Partai Golkar.
“Kami juga tidak tahu. Kenapa bisa begitu, karena itu tingkatannya di bawah. Kami di DPP kan hanya mengatur yang untuk pusat, dan tidak ada sama sekali (caleg mantan koruptor untuk DPR)," kata Bambang kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1).
(Baca juga: Golkar Sumbang Paling Banyak Caleg Mantan Koruptor di Pemilu 2019)
Bamsoet mengatakan, pada prinsipnya Partai Golkar berpandangan bahwa dipilih dan memilih itu adalah hak dasar warga negara. Tidak ada yang bisa melarang, kecuali adanya putusan pengadilan yang menyatakan seseorang tidak boleh berpolitik sekian tahun.
"Sejauh itu tidak ada, ya tidak ada undang-undang yang bisa melarang. Itu hak mereka termasuk Partai Golkar,” ungkapnya.
Dia yakin hal tersebut tidak akan memengaruhi elektabilitas Partai Golkar di Pemilu 2019. Menurut Bamsoet, rakyat sudah cerdas. Mereka akan mencari tahu sendiri tokoh-tokoh yang akan dipilih atau diputuskan menjadi wakil dari daerahnya.
“Jadi, tidak perlu khawatir. Menurut saya, tidak terlalu demonstratif, apalagi kalau tingkatnya bupati, wali kota, pasti orang tahu sekampung, sedesanya, sekecamatan si A, si B, secara positif pasti tahu,” katanya.