Respons Romo Benny Soal Kelangkaan Minyak Goreng, Tajam Banget
jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengatakan kelangkaan minyak goreng terjadi karena kenaikan permintaan CPO yang dibarengi dengan permainan dari mafia dengan melakukan penimbunan, bahkan pengiriman ke luar negeri untuk dijual dengan harga yang lebih mahal.
“Hal ini terjadi karena kurangnya regulasi dalam mekanisme kebutuhan pasar dan juga kurangnya inovasi soal minyak alternatif selain minyak dari kelapa sawit,” ujar Romo Benny dalam dialog bertajuk Minyak Goreng Mahal Permainan Kartel? seperti dikutip dalam di kanal Youtube RKN Media, Senin (21/3/2022).
Benny pun menuturkan produk pokok seperti minyak seharusnya dikuasai oleh negara.
“Ini selaras dengan Pancasila. Negara memiliki otoritas untuk mengendalikan harga, bukan pasar. Jika pasar, (ini) menjadi liberal, bukan lagi Pancasila. Seharusnya tidak begitu, pasar tidak boleh mengendalikan; pasar harus tunduk pada regulasi,” tegas Benny.
Perihal intervensi dan campur tangan pemerintah, Benny menilai pemerintah belum sepenuhnya maksimal melakukan tindakan-tindakan penyelamatan.
“Pak Presiden sudah berupaya dengan membentuk Badan Ketahanan Pangan serta turun ke lapangan. Problem kita saat ini adalah permintaan internasional terhadap CPO yang naik, tetapi kita gagal juga memetakan kebutuhan masyarakat Indonesia akan minyak ini,” katanya.
Oleh karena itu, menurut Benny, seharusnya punya kemampuan memetakan kebutuhan domestik, dan mendahulukannya dibandingkan permintaan dari internasional.
“Jutaan masyarakat bergantung akan keberadaan minyak ini; usaha gulung tikar dan ini menyengsarakan masyarakat kecil,” kata Romo Benny.