Restrukturisasi Pacu Efisiensi, Subholding Upstream Pertamina Optimasi Biaya Capai 112 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Pertamina terus melakukan berbagai inovasi untuk memberikan optimasi biaya operasi guna menjaga keberlanjutan operasi dan kemampuan berinvestasi.
Paskarestrukturisasi holding-subholding Pertamina pada 2020, Subholding Upstream yang mengelola seluruh wilayah kerja hulu.
Melalui townhall meeting Subholding Upstream secara virtual, manajemen mengemukakan keseluruhan kinerja Subholding Upstream pada semester 1 dan upaya serta capaian optimasi di Subholding Upstream (6/9).
Aktivitas optimisasi biaya ini disebut dengan OPTIMUS atau Optimization Upstream dan dikelola oleh tim lintas fungsi di lingkungan Subholding Upstream baik dari Subholding, Regional dan Zona guna melakukan dan merumuskan kegiatan-kegiatan terkait optimasi biaya.
Capaian optimasi ABO (Anggaran Biaya Operasi) yang terealisasi hingga akhir bulan Juni 2021 melalui OPTIMUS sudah mencapai USD 349 juta atau 112 persen dari target tahunan yang ditetapkan.
VP D&P Technical Excellence & Coordination Henricus Herwin sebagai Project Manager dari Tim Cost Optimization menjelaskan tujuan OPTIMUS adalah untuk membangun budaya optimasi biaya dalam etos kerja dan mempertahankan operasi perusahaan secara berkelanjutan dengan biaya efektif dan efisien.
OPTIMUS juga menyasar optimasi biaya untuk aktivitas pengembangan yang memungkinkan perusahaan untuk dapat terus mengembangkan sumber daya dan produksi secara lebih agresif dan berkelanjutan.
"OPTIMUS dilakukan dengan menggunakan 7 pilar, yaitu peningkatan akurasi budget, inovasi teknis dan standardisasi desain, perubahan filosofi kerja, optimisasi operasional, optimisasi supply-chain, kerja sama antar perusahaan dan renegosiasi kontrak, serta organisasi yang adaptif. Tujuh pilar ini sangat mungkin dijalankan dengan adanya regionalisasi dan operasi tanpa batas (Borderless Operation) serta pemanfaatan fasilitas bersama dan juga didukung dengan digitalisasi,’’ jelas Henricus.