Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Restrukturisasi Pacu Efisiensi, Subholding Upstream Pertamina Optimasi Biaya Capai 112 Persen

Senin, 13 September 2021 – 14:50 WIB
Restrukturisasi Pacu Efisiensi, Subholding Upstream Pertamina Optimasi Biaya Capai 112 Persen - JPNN.COM
Paskarestrukturisasi holding-subholding Pertamina pada 2020, Subholding Upstream meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Foto: Pertamina

Capaian target optimasi biaya tahun 2021 di Subholding Upstream diperoleh dari berbagai kegiatan berdasarkan 7 pilar optimasi biaya tersebut. Salah satunya adalah melalui penerapan DRUPS atau Diesel Rotary Uninterruptible Power Supply dengan sumber power supply dari layanan PLN Super Ultima-2 Power Plant di Pertamina EP (PEP) Tanjung Field yang masuk dalam pengelolaan Regional Kalimantan.

“Penerapan teknologi DRUPS ini sangat berdampak baik pada peningkatan power quality-reliability menjadi di atas 99 persen serta dapat mengurangi beban biaya produksi lebih dari 45 persen. Sebelumnya, biaya produksi PEP Tanjung Field cukup tinggi dan sebagian besar untuk penggunaan BBM dan pelumas pada power supply sehingga perlu adanya alternative power supply yang lebih ekonomis namun tetap reliable,” jelas Henricus.

Selain dari biaya produksi dan reliability, penerapan DRUPS ini juga sebagai bentuk sinergi BUMN dan dapat berpotensi untuk menurunkan sampai dengan 35 juta ton CO2eq emisi gas rumah kaca serta penurunan limbah B3.

Selain itu, salah satu program optimasi biaya lainnya di lingkungan Subholding Upstream dilakukan di Blok Mahakam. Dengan optimasi well intervention melalui metode redesign dan kolaborasi, PHM yang termasuk dalam Zona 8 Regional Kalimantan mampu melakukan penghematan biaya.

Optimasi lainnya adalah dari penggunaan chemical di lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris yang berada di Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream, bekerjasama dengan operator ExxonMobil.

Optimasi dilakukan melalui inisiatif optimasi penggunaan Pour Point Deppressant (PPD) dan menjaga pipeline tidak terjadi wax built up.

Subholding Upstream dengan pola regionalisasi dan borderless operation juga mempunyai potensi optimasi lainnya termasuk dari Supply Chain Management dan Asset Management.

Beberapa inisiatif yang dilakukan, antara lain melalui sentralisasi pengadaan barang dan jasa, renegosiasi kontrak aktif, stockless policy dan pemanfaat material bersama, optimalisasi warehouse management, kegiatan terkait marine & aviation dan asset management serta value creation dari aliansi kerja sama strategis.

Paskarestrukturisasi holding-subholding Pertamina pada 2020, Subholding Upstream meningkatkan produktivitas dan efisiensi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close