Revitalisasi Ala Gibran Membangkitkan Jaya Budaya Surakarta
Oleh: W.A. Mangkuto\Seperti namanya, Taman Balekambang memang taman. Akan tetapi, tempat itu bukan sekadar taman pada umumnya. Dalam rancangan Gibran, Taman Balekambang juga bakal menjadi pusat kebudayaan Jawa yang mewah dan menarik nantinya.
Revitalisasi di taman itu bahkan membuatnya akan kembali mengembalikan nuansa tradisional, ornamen budaya dan alam, seperti halnya Kebon Rojo, sebagaimana taman peninggalan Pura Mangkunegaran itu waktu dulunya.
Menghidupkan gairah budaya tentu menjadi langkah pasti dalam melestarikan budaya itu sendiri. Hal itu juga membuatnya bernilai ekonomi dengan aktivitas budaya yang digarap di dalamnya.
Ekonomi digital yang menjadi hal yang dikuasai Gibran mulai diarahkan dalam proses revitalisasi Solo Techno Park.
Di sana selain ada fasilitas baru lapangan basket, futsal, ada juga ruang riset teknologi. Gibran memadu kawasan olahraga dengan teknologi, yang tentu dapat menjadi pusat berkumpul generasi muda agar lebih aktif dan produktif.
Baru-baru ini Solo Techno Park berhasil masuk dalam 15 besar lembaga inkubator nasional. Di taman seluas 5 hektare itu revitalisasi Gibran mencakup pada transformasi digital dan pengembangan nilai tambah.
Revitalisasi yang dilakukan Gibran tidak saja memoles dinding rumah sebelum Lebaran. Ia juga meramu dan memasukkan unsur atau potensi lain yang bisa bersatu dalam satu kawasan. Hal itu tentu bisa menjadi sasaran baru destinasi pariwisata.
Di Solo juga ada Lokananta, potensi besar Solo dalam satu kesatuan wilayah bisa menjadi terealisasi sesuai dengan misi putra Presiden Jokowi tersebut.