Revitalisasi Ditolak, Anies Sebut Kekhawatiran Seniman TIM Imajiner
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kecewa program revitalisasi Taman Ismail Marzuki mendapat penolakan. Menurut dia, pihak-pihak yang menolak tidak memahami visi di balik revitalisasi tersebut.
"Saya katakan soal pembangunan TIM ini, kalau imajinasinya berbeda-beda akan repot," ujar Anies di Aula Blok G lantai 22, Balaikota DKI Jakarta, Jumat (29/11).
Revitalisasi TIM ditolak oleh para seniman yang biasa beraktifitas di pusat kebudayaan tersebut. Menurut mereka rencana revitalisasi yang meliputi pembangunan hotel bintang lima tersebut terlalu komersial. Para seniman khawatir komersialisasi tersebut bakal menghilangkan muruah TIM.
Namun, Anies menganggap kekhawatiran tersebut tidak beralasan. Dia bahkan menyebut para pengkritik revitalisasi sedang berimajinasi.
"Ada orang-orang membuat imajinasi, lalu mengkritik imajinasinya sendiri tetapi kami yang disalahkan. Katanya kami salah karena kurang berkomunikasi," sambungnya.
Anies menjelaskan, tujuan dibangunnya penginapan tersebut agar pelaku seni dunia yang datang ke Jakarta dan bisa tinggal di kompleks TIM selama 24 Jam.
"Karena itu (sekarang) belum dipahami, kami laksanakan saja. Nanti setelah selesai, silakan rasakan ekosistem kebudayaan dunia muncul di situ. Tujuannya lagi-lagi jangan pandang Jakarta lingkupnya itu Indonesia, tetapi dunia," tutupnya. (rmol/jpnn)