Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Revitalisasi Konsep Berdikari dengan Spirit Entrepreneur

Selasa, 14 Oktober 2014 – 00:08 WIB
Revitalisasi Konsep Berdikari dengan Spirit Entrepreneur - JPNN.COM
Pimpinan Redaksi INDOPOS saat melakukan wancara dengan sang Entrepreneurship, Ciputra di kediamannya Pondok Indah, Jakarta Selatan, kemarin (13/10). Foto: Fery Pradolo/INDOPOS

Ketika pengangguran berkurang, tenaga kerja terserap efektif, itu sama dengan negeri ini sanggup mengubah nasibnya sendiri. Mereka bukan sekedar menerima hasil pembangunan, tetapi rakyat menjadi aktor penting dalam pembangunan itu sendiri. “Selama 8 tahun terakhir, kami ikut mempromosikan dan menyebar luaskan semangat dan kecakapan entrepreneurship secara konsisten pada lebih dari 50.000 rakyat dari Sumatera hingga Papua, sampai ke luar negeri. Mulai dosen, guru, sarjana baru lulus, pemenang technopreneurship nasional, mahasiswa, santri, pekerja sosial, siswa sekolah, UMKM, TKI/TKW, bahkan anak-anak jalanan dan mantan pekerja seks. Kami ingin darma baktikan sepenuhnya untuk kepentingan bangsa Indonesia,” tutur Ciputra.

Bagaimana tindak lanjutnya? Ciputra menyebut: “Inilah yang terpenting, implementasi ide-ide dan wacana. Pemerintah harus punya political will, harus punya visi memasalisasi virus entrepreneur. Diawali dari dunia pendidikan. Virus ini hanya bisa ditularkan melalui tiga hal, pertama keluarga, kedua lingkungan, ketiga pendidikan. Berapa banyak anak yang punya orang tua wirausaha sukses? Belum banyak, tidak bisa berharap dari ajaran orang tua pebisnis yang mencetak anaknya menjadi pebisnis handal. Berapa banyak anak yang hidup dalam suasana lingkungan bisnis? Juga tidak banyak, sementara kita membutuhkan suasana bisnis itu untuk mengajarkan anak-anak menjadi pebisnis,” ungkapnya.

Nah, yang bisa dikejar, saat ini adalah melalui dunia pendidikan. Masukkan dalam kurikulum, kalau perlu dibuat fakultas kewirausahaan, atau di-insert-kan dalam mata kuliah di semua faktultas di seluruh universitas. Jika perlu sejak SMA, SMP, SD, sudah diajarkan. Budget, guru, pelatih ToT (training of trainers), di dalam dan luar negeri, harus digalakkan.

“Target kita, populasi entrepreneur kita sampai 2 persen dari 250 juta penduduk Indonesia.  Kita menuju 5 juta wirausahawan, dalam 10 tahun ke depan. Artinya, setiap tahun harus mencetak 500 ribu wirausaha? Dibutuhkan berapa banyak guru, berapa dosen, berapa universitas, berapa budget? Itu semua bisa dihitung secara konkret, kalau kita punya niat kuat membangun fundamen ekonomi bangsa. Asal kita tahu, jumlah entrepreneurs kita saat ini tidak lebih dari 1 persen,” jelas Ciputra yang melalui Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) telah memberikan pelatihan entrepreneurship kepada 1.600 dosen itu.

Dia menyebut GABS, kombinasi antara government, academician, business, dan social entrepreneurs. Harus ada support dan keinginan politik yang kuat dari pemerintah untuk mendorong secara konkret. Harus ada tempat mengasah pengetahunan dan wawasan di dunia pendidikan. Harus ada dukungan dari pelaku bisnis dan orang-orang yang berani berinovasi, berani mengambil risiko yang terukur, dan berani mencoba dengan serius. Inilah yang disebut revitalisasi makna berdikari, berdiri di atas kaki sendiri, melalui spirit kewirausahaan. (bersambung)

 

Don Kardono
Pemimpin Redaksi Indopos

Sebagai pelaku bisnis, entrepreneur, filantropis, pendidik, bapak, kakek, yang sudah mengalami 6 masa presiden-wakil presiden di republik ini, Dr

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
  • Opini

    Belajar dari Kemenangan Jonatan Christie

    Minggu, 28 April 2024 – 07:36 WIB
    Belajar dari Kemenangan Jonatan Christie - JPNN.com
  • Opini

    Hukum dan Etika Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi

    Sabtu, 27 April 2024 – 20:19 WIB
    Hukum dan Etika Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi - JPNN.com
  • Opini

    Signifikansi Seragam Sekolah, Tetap atau Berubah?

    Selasa, 16 April 2024 – 12:20 WIB
    Signifikansi Seragam Sekolah, Tetap atau Berubah? - JPNN.com
  • Opini

    Ramadan Mengisi Energi Gotong Royong

    Minggu, 07 April 2024 – 12:27 WIB
    Ramadan Mengisi Energi Gotong Royong - JPNN.com
X Close