Reza Indragiri, Master Langka Bidang Psikologi Forensik
Tak Butuh Empati, Curiga Jadi Senjata UtamaJumat, 08 Januari 2010 – 06:19 WIB
Reza mengakui, ilmu yang ditekuni itu tidak bisa menghasilkan banyak keuntungan secara finansial. Berbeda halnya dengan cabang ilmu psikologi yang lain. Bahkan, Reza sudah diingatkan saat masuk di University of Melbourne. "Tapi, saya pikir ini strategis. Dengan melihat Indonesia ke depan, psikologi forensik bisa mengambil tempat," katanya optimistis.
Saat menempuh pendidikan, dia juga melakukan beberapa penelitian. Di antaranya terkait kejahatan seksual dan pengambilan keputusan dalam sidang. "Saya bisa mengembangkan penelitian tanpa harus menunggu ada kasus-kasus tertentu," terang pria yang pernah mengajar di Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini.
Tentang praktik psikologi forensik di tanah air, Reza juga menyoroti banyaknya tindakan yang berangkat dari common sense (pikiran sehat) daripada data terukur. Dia lantas menceritakan saat dirinya diminta ikut mengevaluasi penerimaan siswa di Akademi Kepolisian (Akpol) dari lulusan SMA dan S-1.