RI Harus Yakinkan Australia
Ikuti AS, Cabut Travel WarningMinggu, 15 Juni 2008 – 10:26 WIB
Sementara Wakil Ketua Komisi I Yusron Ihza menjelaskan bahwa pemerintah harus bersikap lebih tegas mengenai travel warning tersebut. “Saya kira bukan hanya meyakinkan, pemerintah harus mendesak agar pemerintah Australia mencabutnya,” paparnya.
Yusron menilai concern tersebut berkaitan dengan upaya pemerintah untuk memperbaiki sektor pariwisata di Indonesia. “Travel warning itu jelek bagi citra Indonesia di mata internasional,” ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa berkaca dari pengalaman bernegosiasi dengan PM Australia pendahulu Rudd yakni John Howard yang bisa dikatakan oleh pemerintah Australia adalah bahwa imigrasi mereka memiliki system tersendiri.
“Itu yang harus kita desak, selama ada itikad baik dari pemerintah Australia, tidak ada alasan tidak bisa mencabut status travel warning tersebut,” imbuhnya.
Lain di Australia, lain lagi di AS. Tidak lebih dari tiga minggu setelah Amerika Serikat mengakhiri pemberlakuan Travel Warning, KJRI New York menyelenggarakan malam kesenian dalam rangka menjalankan promosi Indonesia.
Konsul Jenderal RI, Trie Edi Mulyani berharap agar pengakhiran Travel Warning dapat lebih mendorong masyarakat luas Amerika Serikat untuk berkunjung ke Indonesia guna meningkatkan perdagangan, parisiwata dan program pertukaran budaya dan pelajar.