RI Incar Investasi 4 Raksasa Migas
Sabtu, 28 Juli 2012 – 08:47 WIB
Data Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas) menyebut, tahun ini komitmen investasi migas diproyeksi bakal menembus USD 20,9 miliar atau sekitar Rp 195 triliun. Angka tersebut naik signifikan dibanding realisasi investasi tahun 2011 yang sebesar USD 13,9 miliar atau sekitar Rp 130 triliun.
Selain sektor migas, komitmen investasi juga diraih dari sektor pertambangan mineral. Salah satunya dari Eramet, perusahaan asal Perancis yang ingin membangun smelter nikel atau pabrik pengolahan hasil tambang di Halmahera, Sulawesi. "Nilai investasinya lebih dari EUR 5 miliar (sekitar Rp 55 triliun)," ujar Jero.
Saat ini, Eramet beroperasi di Indonesia melalui kepemilikan saham pada PT Weda Bay Nickel (WBN) di bawah konsorsium Strand Mineralindo Pte. Ltd. Dalam rangka peningkatan nilai tambah mineral, PT WBN sedang membangun smelter untuk mengolah nikel dengan kapasitas 2 x 35 ton per tahun. "Pabrik ditargetkan bisa mulai berproduksi pada 2017," katanya. (owi)