Rian Ernest Siap Atasi Persoalan Birokrasi Ruwet dan Pengangguran Lewat Batam Baru
Lewat Batam Baru, Rian juga menyoroti persoalan lahan dan perumahan yang dianggap liar.
Menurutnya, pemerintah kota tidak bisa membiarkan warga dengan KTP asli Batam digusur dengan ganti rugi hanya uang kerahiman.
"Jangan terlalu pro pengusaha. Warga yang terkena penggusuran juga harus mendapatkan pemukiman layak, tidak cukup hanya dengan uang kerahiman saja. Harus ganti untung," kata mantan staf bidang hukum Ahok saat menjabat Gubernur DKI ini.
Lahan-lahan mangkrak yang biasanya dijadikan praktik landbanking oleh pengusaha nakal juga harus dikembalikan kepada masyarakat. Salah satu visi Rian adalah dengan mengubah lahan mangkrak tersebut menjadi taman ramah anak.
"Ini harus jadi fasilitas publik. Kita manfaatkan sebagai taman rakyat yang ramah anak. Kota pekerja seperti Batam, membutuhkan ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk rekreasi dan fasilitas publik," kata Rian.
Saat ini, Rian melalui Gerakan Batam Baru sudah berhasil mengumpulkan hampir 20,000 dukungan dan KTP seperti yang tertera dalam laman batambaru.com.
Untuk maju di Pemilihan Walikota Batam 2020, Rian yang menggandeng tokoh Batam Yusiani Gurusinga harus mengumpulkan 49 ribu lembar dukungan beserta KTP hingga 15 Februari 2020 nanti.
"Saya optimistis dan senang setelah melihat antusiasme warga Batam mengirim dukungan. Saya pribadi sangat optimis bisa menjadi Calon Wali Kota Batam pertama dari jalur independen," tandas Rian.(chi/jpnn)