Ribuan Warga Daerah ini Pernah Tertipu Investasi Bodong, Kerugian Ratusan Miliar Rupiah
Deputi Direktur Lembaga Jasa Keuangan dan Perizinan OJK Regional 3 Jateng-DIY Tias Retnani menilai banyaknya peserta webinar itu menandakan sinyal positif, produk investasi yang aman masih diminati warga.
"Sekolah Pasar modal ini tidak melulu tentang bagaimana menanam saham di bursa efek."
"Namun juga tentang pemahaman terhadap potensi-potensi merugikan seperti munculnya fintech illegal, investasi bodong, serta bagaimana setiap investor dapat lebih cerdas memilih instrumen investasinya," katanya.
Dia mengaku sangat apresiatif terhadap sambutan Pemerintah Kabupaten Wonosobo yang bersedia membuka sarana edukasi berupa sekolah pasar modal kepada warga masyarakat agar tidak terjebak dengan iming-iming investasi berujung petaka.
Tias menuturkan saat ini literasi investasi dan inklusi pasar modal masyarakat masih sangat rendah, yaitu di bawah 5 persen.
"Kehadiran sekolah pasar modal ini membuka kesempatan luas kepada masyarakat umum untuk dapat memahami seluk-beluk investasi, sekaligus meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal," kata Tias.(Antara/jpnn)