Rida K Liamsi Sajikan Sejarah Melayu dalam Novel Megat
jpnn.com - JAKARTA - Wartawan senior yang juga sastrawan Melayu, Rida K Liamsi meluncurkan novel berjudul Megat. Peluncuran novel sejarah itu digelar di Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) Depok, Kamis (10/11).
Peluncuran novel kedua Rida itu dilanjutkan dengan diskusi. Pembicara diskusinya adalah redaktur budaya Harian Kompas Putu Fajar Arcana, serta kritikus sastra sekaligus dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI Maman S Mahayana.
Sedangkan moderator diskusinya adalah Hasan Aspahani. Peluncuran novel itu juga diisi dengan pembacaan petikan novel Megat oleh Asrizal Nur.
Fajar dalam diskusi bedah novel mengatakan, Megat tanpa sadar membawa pembaca belajar tentang sejarah Melayu, sebuah budaya yang mewarnai Indonesia. Menurutnya, Rida melalui Megat mampu mengenalkan sejarah Melayu yang besar namun selama ini kurang begitu mengemuka.
Fajar menyebut Rida sebagai wartawan senior mampu memanfaatkan kemahirannya menulis untuk mencari angle terbaik. "Pak Rida sebagai sastrawan yang juga wartawan, terlatih mencari angle bagus dimanfaatkan dengan baik dalam menulis novel. Sehingga Ia selalu membuat intro awal setiap bab dengan begitu memancing orang untuk membaca bagian-bagian berikutnya," ujar Arcana.
Sementara Maman menilai Rida cerdik dalam menulis Megat sehingga menggugah orang untuk membacanya hingga tuntas . Hal itu terlihat dari cara Rida menggantung informasi pada hampir setiap bab yang ada.
Maman yang juga ketua Yayasan Hari Puisi Indonesia itu mencontohkan, informasi pembukaan pada bab pertama Megat ternyata ada lanjutannya di bab XI. “Ini membuat orang tertarik menuntaskan membaca karyanya,” katanya.
Rida mengatakan, Megat merupakan novel fiksi. Megat juga novel kedua besutan Rida setelah Bulang Cahaya.(fat/jpnn)