Rieke Tak Sepakat 22 Desember Disebut Hari Ibu
Melainkan Hari Kebangkitan Politik Perempuan IndonesiaJumat, 23 Desember 2011 – 06:03 WIB
"Jadi, seperti yang selalu saya katakan di setiap perayaan 22 Desember bahwa tanggal 22 Desember ini bukan hari ibu, tapi hari kebangkitan politik perempuan Indonesia. Karena di dalamnya ada sebuah gerakan bersama, kolektivitas untuk kepentingan bersama," kata pemeran Oneng dalam sinetron "Bajaj Bajuri", itu.
Setiap 22 Desember, Rieke mengaku juga selalu mengenang dan mengirimkan doa kepada almarhumah ibu. Rieke merasa ibunya berjasa meletakkan pemikiran politis pada dirinya. Melalui ibunya, Rieke sadar dirinya adalah zon politicon, yakni mahluk politis yang tak mungkin memisahkan diri dari sebuah struktur politik.
"Saya mengenang ibu tidak sekedar karena fungsinya mengelola sumur, dapur, dan kasur," tandas Rieke. (pri)