Rindu Dorong Kemudahan Sertifikasi Industri Kulit di Garut
jpnn.com, GARUT - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Uu Ruzhanul Ulum berkunjung ke sentra industri kulit Sukaregang di Kabupaten Garut di Jalan Gagak Lumayung.
Kepada Kang Uu, sapaan Bupati Tasikmalaya 2 periode ini, pemilik pabrik curhat bahwa usahanya terkendala oleh sertifikasi dan pemegang lisensi (merk) yang selama ini dipegang oleh para importir luar, seperti untuk pengolahan kulit menjadi barang jadi tas, sepatu, jaket dan lainnya.
Adapun bahan baku kulit didapatkan dari Surabaya Jawa Timur dan Sumetera. Kulit yang telah disampak lantas dikirim ke Bali untuk selanjutnya diolah menjadi aneka barang.
"Belum ada yang sanggup. Kami kirim ke Denpasar lalu diekspor," ujarnya, Rabu, (18/4)
Selain hanya menyamak, dia tertarik untuk melakukan kegiatan pengolahan kulit karena punya nilai keuntungan cukup besar. Namun butuh sertifikasi khusus untuk mendapatkan pengakuan dari pasar.
Sebagai gambaran, jika dirinya membuat tas hanya diperkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp 600 ribu, namun barang serupa yang dijual di Bali mencapai Rp 8 juta.
"Orang Bandung juga enggak sanggup (mengolah langsung kulit grade ekspor). Lagi pula kami sudah punya buyer dan dilarang melanggar perjanjian. Kalau langsung ekspor nanti diintimidasi," katanya.
Menanggapi masalah ini, Kang Uu berjanji mengakomodir aspirasi para perajin dan pedagang dari sentra kulit Sukaregang Garut. Dia juga akan mendorong kemudahan sertifikasi untuk industri kulit agar kualitasnya terjaga.