Wagub Jabar Apresiasi Kinerja Program CSA Kementan
jpnn.com, CIREBON - Kementan terus meningkatkan produksi dan produktivitas melalui program-program andalannya.
Hal ini dibuktikan dengan panen di lokasi program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) yang digagas oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).
Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan tantangan Pembangunan pertanian, climate change, degradasi lahan, saprodi terbatas, pupuk kimia mahal, produksi tidak efisien dan menurun.
“Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa. Oleh karena itu gencarkan olah tanah, olah tanam, dan manfaatkan lahan pekarangan, terutama pangan lokal. Semua harus mendukung Gerakan ketahanan pangan nasional,” ujar Dedi.
Dedi menambahkan bahwa Program SIMURP utamanya ditujukan untuk membangun resiliensi ketangguhan pertanian Indonesia terhadap Climate Change.
"Oleh karena itu, didalam SIMURP disajikan berbagai inovasi teknologi yang betul-betul adaptif dan mitigatif terhadap perubahan iklim yang terjadi. Juga mampu beradaptasi dari cekaman biotik yaitu tahan hama penyakit, maupun abiotik yaitu kekeringan dan banjir serta intrusi air laut.
Pada saat Farmer Field Day (FFD) atau Hari Temu Lapang Petani, sekaligus dilakukan panen padi di lokasi Scaling Up Climate Smart Agriculture (CSA) SIMURP di Desa Pasuruan, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Selasa (8/8/2023), Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kementan atas dilaksanakannya program CSA di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Cirebon.
“Pemprov Jabar selalu mendukung apapun program Kementan dan, termasuk Program SIMURP ini," ujarnya.