Rinra Berniat Nikahi Praja asal Semarang
Selasa, 01 Februari 2011 – 08:45 WIB
"Inilah yang bikin saya menyesal. Sejak kecil dia jarang bersama kami. Masih kecil sudah dikirim sekolah ke luar (Singapura red). Waktu ditarik dan pulang kampung, dia juga nurut," tutur Uli. Diapun harus mengikhlaskan berjauhan dengan Rinra, ketika si bungsu bersekolah di Jatinangor, Jawa Barat.
Bagi Uli dan keluarga, Rinra adalah segala-galanya. Penurut dan sangat peduli dengan orang lain. Dia juga ibarat "badut" bagi ibunya. Paling senang menggoda, membanyol dan ceplas ceplos. Dia menjadi hiburan bagi keluarga. Rinra pun memilih ibunya sebagai tempat curhatnya. Jumat, 28 Januari, ketika dia datang, Rinra menjadi begitu manja. Kepada bapaknya, Rinra memeluk dari belakang dan berkata, "bapak jangan banyak marah nanti cepat tua". Kepada Thita, Rinra memeluk kakaknya berkali-kali.
Yang aneh, Rinra selalu meminta maaf. Kepada ibunya, Rinra mengaku salah telah mengambil uang receh sang Bapak. "Siap salah, Bu," ujar Rinra sambil sikap hormat kepada ibunya. Saat ditanya mengapa pulang diluar jadwal, Rinra mengatakan kangen bapak, kangen ibu dan kangen keluarganya.