Rita Dinah Kandi, Kehidupan Kedua setelah Operasi Tumor Otak
Dulu Susah Pegang Tisu, Sekarang Kuat Mengebor GigiSenin, 01 Desember 2008 – 03:26 WIB
Rita mencoba bangkit mencari bantuan. Menyeret kaki kanan yang lemah, dia berusaha turun ke lantai dua. Nahas, di tangga kakinya terpeleset dan tubuhnya terjerembap. Kepalanya terbentur-bentur anak tangga hingga lantai dua. "Ketika jatuh, saya tidak pingsan. Jadi, saya sepenuhnya sadar ketika jidat dan kepala berdarah terbentur-bentur anak tangga," katanya.
Benturan keras itu didengar keluarganya. Setengah jam kemudian, Rita sudah berada di RS MMC (Metropolitan Medical Center) di Kuningan, Jakarta. Ketika itu, dia memang praktik sebagai dokter gigi di sana. Luka di kepalanya dijahit. Untuk memeriksa apakah ada gegar otak akibat benturan, dia sekali lagi menjalani pemindaian kepala.
Tak disangka dokter menemukan citra serupa kapas hitam di bagian kiri kepalanya. Ketika itu, 'kapas' tersebut disangka perdarahan dalam. Ketika diperiksa ulang dengan cairan kontras, ditemukan tumor berukuran lima sentimeter di batok kepala kirinya. "Tumor di bagian otak kiri itulah penyebab seluruh keluhan nyeri dan mati rasa di bagian tubuh kanan," terangnya.