Rita Widyasari Masih Seleksi Calon Pendamping
Lutfi berpendapat, dari 10 pendaftar bakal pendamping Rita, harus diakui memiliki rekam jejak yang jelas. Bila diberi penilaian dari interval 6–9.
Artinya, sebenarnya peluang terbuka bagi seluruh pendaftar. Seperti Djailani yang memiliki sederet pengalaman di dunia birokrasi. Dari level daerah hingga pusat.
Meski, dalam sistem pemilihan Indonesia, tak hanya mengandalkan rekam jejak yang jelas. “Elektabilitas penting. Kalau sudah berbicara itu, rekam jejak jadi tertutupi. Supaya populer bisa dengan mengangkat rekam jejak itu di depan publik. Ujungnya, elektabilitas terdongkrak,” sebutnya.
Dianggap menjadi kandidat kuat mendampingi Rita Widyasari, Andi Sofyan Hasdam tidak ingin jemawa. Mantan wali kota Bontang dua periode itu memilih menunggu keputusan DPP Partai Golkar sebelum mengambil langkah lebih jauh.
Berdasarkan simulasi yang dilakukan Poltracking untuk mencari pendamping Rita, Sofyan paling diminati, yakni sebesar 16,50 persen. Mengalahkan Rita-Jaang (12,17 persen) dan Rita-Awang Ferdian Hidayat (10,67).
Sementara di polling pembaca Kaltim Post untuk posisi wagub, dokter spesialis saraf itu menempati peringkat kedua dengan presentasi 20,62 persen.
“Survei hanya salah satu parameter untuk melihat tingkat popularitas dan elektabilitas calon. Yang akan menentukan nanti adalah rapat antara tim pilkada pusat DPP Golkar bersama DPD Golkar Kaltim,” terangnya.
Diterangkannya, sesuai juklak 06 DPP Golkar, saat ini tinggal menunggu hasil rapat pleno diperluas dari DPD Golkar kabupaten/kota. Mereka akan memilih satu hingga dua nama. “Hasilnya akan dikirim ke provinsi (DPD I),” tuturnya.