Ritual Adat saat Presiden Jokowi Berkemah di IKN Nusantara, Tanah & Air dari Tempat Sakral
Gubernur Kaltim Isran Noor rencananya akan membawa tanah dan air dari dua tempat sakral di Benua Etam. Untuk mengisi Kendi Nusantara, Pemprov Kaltim, berencana akan mengambilkan air dan tanah dari Kutai Lama dan Paser.
"Tanah dan air kami ambil dari Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara dan dari Paser. Dua tempat ini sebagai perwakilan Kesultanan yang ada di Kalimantan Timur," ucap Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov Kaltim Syafranuddin dikonfirmasi JPNN.com, Jumat (11/3) malam.
Juru Bicara Gubernur Kaltim ini menjelaskan, alasan mengambil air dan tanah di Kutai Lama, karena kawasan tersebut dahulunya adalah tempat berdiri Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Kutai Lama menjadi pusat Kerajaan Kutai Kertanegara selama 4 abad, sejak tahun 1300 masehi, sebelum berpindah ke Jembayan dan terakhir di Tenggarong.
"Dalam catatan sejarah Kutai Kartanegara, kawasan Kutai Lama merupakan tonggak awal berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara yang didirikan Batara Agung Dewa Sakti pada sekitar Abad ke-14," ucap pria yang akrab disapa Ivan tersebut.
Ivan menyampaikan, terpilihnya pengambilan air dan tanah di Kutai Lama, selain melihat sejarah, dalam tradisi Kesultanan Kutai Kartanegara pihak keraton selau mengambil air Sungai Mahakam di kawasan Kutai Lama untuk digunakan dalam prosesi Erau.
"Ritual Ngalak Air mengandung pesan filosofis agar selalu mengingat asal-muasal nenek moyang dan mempertahankan kearifan leluhur yang diwariskan," terangnya.
"Meski Ibu Kota Kesultanan Kutai berpindah ke Tenggarong. Namun, keluarga Kesultanan Kutai tetap menganggap Kutai Lama sebagai kampung halaman dan asal-usul nenek moyang mereka," sambungnya.