Ritual Malam Jumat demi Raup Harta Melimpah, Tumbal Orang Tersayang
Batu-batu merupakan ibu kota Kecamatan Marioriawa. Letaknya di wilayah utara Kabupaten Soppeng yang berbatasan Kabupaten Sidrap. Jarak dari Watansoppeng sekira 30 kilometer.
Jalan bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat dalam waktu sekitar 45 menit. Akses jalan poros Soppeng-Sidrap ini sebagian besar sudah berlubang. Meski berstatus jalan provinsi, namun kurang mendapat perhatian pemerintah.
Idealnya jika jalan mulus, perjalanan bisa ditempuh dengan waktu 30 menit. Namun karena akses jalan rusak pengendara harus ekstra hati-hati. Lubang di jalan bisa menjebak kendaraan. Yang bisa saja membuat pengendara terjatuh.
Setelah melalui perjalanan, tiba juga di sekitar Batu-batu. Penulis mencoba bertanya tentang jasa Panther. Benar, warga sudah tidak asing lagi dengan istilah itu.
Warga pun menyambut dan menunjukkan sejumlah nama yang cukup familiar menggeluti ajaran panther. Di antaranya, HH, HD, HR, HA, dan AM. Aktivitasnya sudah menjadi rahasia umum masyarakat setempat.
Saya pun mencoba menelusuri keberadaan nama yang disebut warga. Tempat tinggalnya mudah ditemui. Tampak dari rumah mereka mencolok dibanding dengan rumah warga lainnya.
Rata-rata rumah mereka megah. Ada rumah panggung yang berbahan dasar kayu ulin, sedang yang rumah tembok permanen berlantai dua. Plus sejumlah mobil yang parkir di garasi. Rumah tersebut oleh masyarakat setempat diyakini sebagai hadiah dari para pengikut.
Untuk menggali informasi lebih dalam, FAJAR berpura-pura sebagai calon pengikut, dengan bertandang ke rumah salah satu paranormal yang biasa didatangi pengikutnya.