Rizal Ramli: Buzzer Politik Merusak Demokrasi
jpnn.com, JAKARTA - Perilaku buzzer politik dalam melakukan penggiringan opini publik di media sosial telah merusak demokrasi.
Tokoh nasional DR. Rizal Ramli mengatakan, para buzzer kerap membuat narasi yang tidak beretika dan mengarah pada body shaming terhadap masyarakat yang kritis, serta memuat konten yang berisi kebohongan.
Menurutnya, para buzzer politik itu telah menghadirkan ilusi, memabrikasi kebohongan demi kebohongan, memecah belah anak bangsa, dan akhirnya hanya akan merusak pondasi demokrasi.
“Mereka tidak banyak, tetapi ulah mereka sangat berbahaya,” kata Rizal Ramli yang juga menjadi korban buzzer politik, Jumat (5/6).
Rizal berpendapat kalaupun mau disebut sebagai ekses demokrasi, buzzer politik adalah hal yang tidak diharapkan.
Rizal mengaku kerap dinasihati beberapa kawannya, bahwa melawan buzzer adalah perbuatan sia-sia.
Menurut dia, melawan mereka yang kebanyakan menggunakan identitas anonim dan akun palsu itu seperti memukul angin, berteriak di tengah Gurun Gobi atau gurun lainnya.
Meski demikian, Rizal Ramli tetap bersikukuh. “Jika buzzer politik yang dipelihara penguasa atau pihak-pihak yang mendapat keuntungan dari kekuasaan adalah bubble atau gelembung. Terlihat banyak, tetapi sebenarnya keropos,” tukas mantan
anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu.