Rizal Ramli: Pengelolaan Fiskal Tidak Hati-Hati
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menilai utang luar negeri Indonesia yang mencapai lebih dari Rp 4 ribu triliun pada 2017 sangat mengkhawatirkan.
“Sudah gali lubang tutup jurang," kata Rizal dalam keterangan tertulis, Jumat (6/4).
Salah satu indikatornya adalah keseimbangan primer (primary balance) negatif.
Artinya, sebagian bunga utang dibayar tidak dari pendapatan, melainkan utang baru.
Selain itu, debt service ratio (DSR) terhadap kinerja ekspor juga turut berkontribusi pada kurang produktifnya ULN Indonesia.
DSR Indonesia kini sudah menyentuh 39 persen. Sementara itu, tax ratio baru sebesar 10,4 persen atau lebih rendah dari sejumlah negara di ASEAN.
"Tax ratio hanya sepuluh persenan karena pengelolaan fiskal tidak prudent (hati-hati)," terang Rizal.
Indikator lainnya adalah trade account, service account, dan current account semuanya negatif. Ada juga faktor US Fed Rate.